Friday, June 26, 2009

Tipe kabel coaxial


a. Kabel Coaxial RG-62A/U


Kabel Coaxial RG-62A/U berupa kabel Coaxial kecil berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inch (6 mm). Kabel coaxial ini mampu mentransfer data dengan kecepatan mencapai 2,5 Mbps, yang merupakan kecepatan yang cukup rendah rendah untuk sebuah komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer, namun karena kemudahan instalasinya maka kabel ini banyak digunakan. Kabel ini mempunyai impedensi sebesar 93 ohm dan mampu mentransfer data sampai jarak 1000 feet pada topologi bus dan mencapai 2000 feet pada topologi star dengan menggunakan bantuan active hub.


b. Kabel Coaxial RG-58A/U (Thinnet) Baseband


Kabel Coaxial RG-58A/U merupakan kabel coaxial kecil berwarna hitam mirip seperti kabel coaxial RG-62A/U. Kabel Coaxial RG-58A/U menggunakan inti kabel berupa kabel tembaga tunggal, namun ada juga yang menggunakan kabel serabut. Kabel ini memiliki impedensi sebesar 50 ohm. Kabel ini mampu menghubungkan hingga 30 simpul jaringan (node) dengan jarak maksimum mencapai 185 meter (607 feet).


c. Kabel Coaxial RG-8 (Yellow Cable / Thicknet) Broadband


Kabel Coaxial RG-8 ini berwarna kuning maka kabel ini sering disebut dengan Yellow Cable. Kabel coaxial ini memiliki ukuran fisik dua kali lebih besar dibanding kabel coaxial RG-58A/U , yaitu berdiameter 13 mm (0.5 inch). Namun demikian kabel ini memiliki nilai independensi sama dengan kabel coaxial RG-58A/U, yaitu sebesar 50 ohm. Kabel Coaxial ini mampu mentransmisikan data hingga jarak 500 meter tanpa perangkat tambahan repeater atau lainnya

Tipe kabel coaxial

E.Tipe kabel coaxial

a. Kabel Coaxial RG-62A/U


Kabel Coaxial RG-62A/U berupa kabel Coaxial kecil berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inch (6 mm). Kabel coaxial ini mampu mentransfer data dengan kecepatan mencapai 2,5 Mbps, yang merupakan kecepatan yang cukup rendah rendah untuk sebuah komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer, namun karena kemudahan instalasinya maka kabel ini banyak digunakan. Kabel ini mempunyai impedensi sebesar 93 ohm dan mampu mentransfer data sampai jarak 1000 feet pada topologi bus dan mencapai 2000 feet pada topologi star dengan menggunakan bantuan active hub.


b. Kabel Coaxial RG-58A/U (Thinnet) Baseband


Kabel Coaxial RG-58A/U merupakan kabel coaxial kecil berwarna hitam mirip seperti kabel coaxial RG-62A/U. Kabel Coaxial RG-58A/U menggunakan inti kabel berupa kabel tembaga tunggal, namun ada juga yang menggunakan kabel serabut. Kabel ini memiliki impedensi sebesar 50 ohm. Kabel ini mampu menghubungkan hingga 30 simpul jaringan (node) dengan jarak maksimum mencapai 185 meter (607 feet).


c. Kabel Coaxial RG-8 (Yellow Cable / Thicknet) Broadband


Kabel Coaxial RG-8 ini berwarna kuning maka kabel ini sering disebut dengan Yellow Cable. Kabel coaxial ini memiliki ukuran fisik dua kali lebih besar dibanding kabel coaxial RG-58A/U , yaitu berdiameter 13 mm (0.5 inch). Namun demikian kabel ini memiliki nilai independensi sama dengan kabel coaxial RG-58A/U, yaitu sebesar 50 ohm. Kabel Coaxial ini mampu mentransmisikan data hingga jarak 500 meter tanpa perangkat tambahan repeater atau lainnya

Fiber OPTIK ... grgrgrgrrrrrr

The Magic of FO SystemSistem fiber-optic (FO) merupakan jaringan komunikasi yang mampu mentransmisikan data dalam frekuensi tinggi melalui cahaya dalam serat bening. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel ini lebih mahal. Namun, fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer, tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dari jenis kabel lainnya. (http://www.pc24.co.id/article/category14_1.htm)
Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya. Sistem FO mengganti konfigurasi teknologi yang bersifat fly-by-wire menjadi fly-by-light. Selain itu perkembangan sistem FO ini juga lebih bersifat evolusioner ketimbang revolusioner. Hal ini disebabkan karena perkembangannya yang bertahap dan tidak begitu saja mengubah semua sistem komunikasi. Misalnya, sebuah infrastruktur menggunakan jaringan FO dan segala komponennya telah dibuat tetapi tidak langsung mengubah sistem yang sudah diterapkan.

Karakteristik FO System
Teknologi komunikasi fiber optik ternyata cukup banyak jenis dan karakteristiknya. Jenis dan karakteristik ini akhirnya membuat jenis-jenis konektor, jenis kabel, jenis perangkat yang bervariasi pula. Hal ini dikarenakan perbadaan karakteristik yang juga membuat perbedaan cara kerja dan fitur-fitur yang dihasilkannya. Teknologi FO menjadi terbagi-bagi menjadi beberapa jenis disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor struktural dari media pembawanya dan faktor properti dari sistem transmisinya. Kedua faktor inilah yang menyebabkan perbedaan kualitas dan harga pada komunikasi FO secara garis besar. Faktor struktural lebih banyak berkutat pada fisik dari media pembawanya, yaitu serat kaca. Fisik dari serat tersebut cukup berpengaruh untuk kelangsungan transmisi data. Sedangkan, faktor properti sistem transmisi akan lebih banyak berkutat mengenai bagaimana sinar-sinar data tersebut diperlakukan di dalam media pembawa. Modifikasi dari kedua faktor tersebut akan membuat teknologi FO menjadi bervariasi produknya. (
www.pcmedia.co.id)


Bagian-Bagian dalam FO System

Light-Emitting Diodes (LED)
dan Laser Diodes (LD)
Transmisi cahaya ini menggunakan transmitter yang dilengkapi dengan semikonduktor LED atau LD yang kemudian dibawa oleh serat kabel. LED dan LD digunakan dalam konfigurasi alat komunikasi yang berbeda. LED memiliki harga yang lebih murah, dan mentransmisikan cahaya lebih sedikit, serta dalam jarak yang cukup pendek. Sedangkan LD merupakan laser berbentuk chip yang berkekuatan tinggi dan mampu mentransmisikan data dalam kapasitas besar dan dalam jarak yang medium hingga jauh. Transmisi FOFO ini terbagi atas dua lapisan, cladding (bungkus/ kulit) serta core (inti). Cahaya masuk ke dalam fiber melalui proses yang disebut total internal reflection. Intinya cahaya berjalan ke dalam fiber melalui rangkaian refleksi yang terjadi ketika cladding dan core fiber tersebut bertemu, disebut juga cladding-core interface. Ketika cahaya sudah di ujung saluran akan dibawa oleh penerima sensitif cahaya dan setelah serangkaian tahap, sinyal yang asli diproduksi kembali. FO ini dilindungi oleh lapisan pelindung atau jaket untuk melindungi dari benda tajam dan bahaya lainnya. Fiber yang dilindungi ini disebut kabel FO.

Kelebihan dan Kekurangan dalam Penggunaan FO System

Keuntungan dari penggunaan sistem FO ini antara lain:

-
Dibandingkan dengan beberapa sistem komunikasi lain, sistem FO dapat membawa dan menampung jumlah data yang sangat besar. Transmisi yang dilakukan memiliki jangkauan satuan gigabit-plus (milyaran bit per detik) dan satu helai FO sepanjang 0,75 inchi dapat mengantikan fungsi 20 kabel tembaga biasa sepanjang 3,5 inchi.
-Sistem FO kebal terhadap interferensi gelombang elektromagnetik dan radio karena menggunakan media cahaya dalam membawa data.
-Memiliki perlindungan keamanan data lebih tinggi daripada sistem konvensional.
-
Informasi dapat dikirim ke jarak yang sangat jauh tanpa pengulang-pengulang (repeaters).

-
Dapat ditempatkan di tempat yang sempit karena tipis dan kecil.
Kekurangan system FO, antara lain:
-
Seperti sistem komunikasi yang lain, ada kemungkinan kehilangan kekuatan sinyal yang disebabkan oleh kerusakan fisik FO atau material pembuat FO yang tidak murni. Misalnya terjadinya efek dispersion (penyebaran) karena menggunakan multi mode fiber optic. Dispersion adalah sebuah efek di mana mode-mode cahaya yang berjumlah banyak tadi tiba di ujung penerimanya dengan waktu yang tidak sinkron satu dengan yang lainnya. Perbedaan waktu ini akan menyebabkan pulsa-pulsa cahaya menjadi tersebar penerimaannya. Pengaruh yang ditimbulkan dari efek ini adalah bandwidth yang dicapai tidak dapat meningkat, sehingga komunikasi tersebut menjadi terbatas bandwidth-nya.
Berdasarkan faktor struktur dan properti sistem transmisi yang sekarang banyak diimplementasikan, teknologi fiber optik terbagi atas dua kategori umum, yaitu:

Single mode fiber optic
adalah sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja. Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550 nanometer. Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan multi mode fiber optics, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode. Tetapi harga yang harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya. (www.pcmedia.co.id)
Multi mode fiber optic
memiliki banya jumlah sinyal cahaya yang berada di dalam media fiber optik-nya. Sinar yang berada di dalamnya lebih dari satu buah. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, multi mode merupakan teknologi transmisi data melalui media serat optik dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamya. Cahaya yang dibawanya tersebut akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya.
Sinyal cahaya dalam teknologi multi mode dapat dihasilkan hingga 100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah parameter yang diberi nama Numerical Aperture (NA). Seiring dengan semakin besarnya ukuran core dan membesarnya NA, maka jumlah mode di dalam komunikasi ini juga bertambah. Ukuran core kabel multi mode secara umum adalah berkisar antara 50 sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam kabel multi mode pada umumnya adalah berkisar antara 0,20 hingga 0,29. (www.pcmedia.co.id)
- Karena diameter FO yang sangat kecil membuat para membuat para penggunanya sulit untuk dalam melakukan penyambungan ujung-ujung fiber tersebut jika perlu disambung. Di dalam penyambungan atau yang lebih dikenal dengan istilah splicing, keakuratan dan ketepatan posisi antara kedua core yang ingin disambung menjadi hal yang sangat penting bagi lajunya transmisi data.
-
Ada beberapa industri komunikasi yang masih didominasi oleh kabel tembaga standar. Misalnya industri telepon.
- Komponen-komponen FO harganya lebih mahal. Meskipun harga-harga tersebut semakin menurun.Meskipun FO memiliki kerkurangan-kekurangan di atas akan tetapi tuntutan perkembangan system komunikasi dan informasi yang pesat menuntut penggunaan channel-channel berkapasitas tinggi dalam transmisi data. Untuk itulah FO sangat dibutuhkan. Selain itu, semakin hari harga-harga komponen FO bahkan termasuk LD pun semakin menurun. Selain itu, system FO merupakan teknologi yang dapat disamakan dengan teknologi digital.
Penerapan FO system
- Kapasitas FO mampu menjadi channel dalam pembuatan TV digital. Sinyal-sinyal broadcasting yang didigitalisasi menghasilkan jutaan bit per detik dan system FO mampu menangani transmisi dalam jumlah besar ini.
- FO digunakan dalam peningkatan efisiensi dan kapasitas LAN. FO line dapat mentransmisi data computer semudah transmisi suara dan video.
- Industri kabel dan telepon memperpanjang jaringan FO untuk saluran telepon dalam jarak sangat jauh.
-
Memberikan aliran data berkecepatan tinggi.
Underwater lines. AT & T mengepalai pembuatan system FO di bawah permukaan laut antara US dan Eropa. System ini disebut TAT-8, panjangnya lebih dari 3000 mil dan merupakan saluran trans-oceanic pertama. TAT-8 didesain untuk mengatasi percampuran informasi.
Satelit
.
Satelit hanya berada dalam kondisi atmosferik. Siaran satelit dapat diterima oleh siapa saja termasuk orang-orang yang tidak berwenang dalam menerima sinyal ini. Fiber optic juga cocok untuk komunikasi antar kota (contoh New York ke Washington DC). Misalnya digunakan untuk jaringan berita televisi, industri telepon, dan aplikasi-aplikasi teleconference. Baik satelit dan FO bertindak sebagai suplemen dan komplemen dalam penyiran berita nasional atau internasional. Keduanya memiliki kekuatannya sendiri-sendiri dalam menopang kebutuhan dalam bidang komunikasi umat manusia.

Aplekasi lainnya
.
FO line juga digunakan dalam bidang kedokteran. Dalam beberapa jenis operasi menggunakan laser, serat FO bertindak sebagai kendaran untuk membawa berkas cahaya ke tempat operasi. Dalam penerapan ini, FO bertindak sebagai alat pemeriksa visual (visual inspection) dalam bentuk fiberscope. Fiberscope terdiri atas dua ikat FO, yang satu merupakan penerang yang membawa cahaya ke jaringan (illuminating bundle), dan yang satunya (imaging bundle) mengirimkan gambar jaringan kepada pengamat.
Ilmuwan juga menggunakan sensor FO untuk mengawasi kondisi fisik sutu benda jika strukturnya berubah. Misalnya FO dimasukkan dalam bahan campuran untuk membuat bagian pesawat terbang hingga stasiun ruang angkasa. Dengan adanya FO kita dapat mengecek apakah struktur material tersebut mudah hancur atau mendapatkan tekanan.
Communication System Based on Integrated Entertainment and Information

Sistem FO telah lama dipercaya untuk menjadi media komunikasi inti (backbone) dari internet di seluruh dunia. Untuk menghubungkan jaringan di negara satu dengan negara seberangnya, atau benua satu dengan benua lainnya, FO telah cukup lama berperan dalam komunikasi dunia ini. Semua itu karena kualitas koneksinya, cara kerjanya, dan kekebalan informasi yang dibawa dalam media inilah yang membuatnya begitu dipercaya.. Saat ini, sistem komunikasi yang terus memberikan pelayanan kepada individu memadukan konsep informasi dan entertainment terus dikembangkan, tidak hanya melalui FO, tapi juga dengan menggunakan kabel dan pesawat telepon (telcos).

Salah satu jenis informasi dan entertainment yang dapat diperoleh melalui kabel dan pesawat telepon antara lain adalah video-on-demand (VOD). Melalui VOD, penonton memiliki kendali lebih dalam pilihan program diinginkannya, baik itu television show ataupun pelayanan baru yang bersifat opsional. Cara membayar layanan VOD adalah dengan pay-per-view (PPV), yaitu kita dikenai sejumlah biaya untuk melihat film, konser, atau tayangan kejadian special. Layanan VOD ini seperti rental video, kita dapat melihat rekaman tayangan yang kita inginkan ketika kita menginginkannya. Kita juga dapat menyimpannya dan menikamti program itu kembali sesuai dengan keinginan kita tidak hanya pada saat program itu dkirim (misalnya melalui sistem kabel).

Revolusi dalam bidang komunikasi seperti ini dapat dilihat sebagai personal revolution, karena individu yang kini menguasai sistem informasi dan entertainment. Tekanan politik dan faktor-faktor lainnya memberikan keleluasaan dan mendukung perkembangan telcos dalam pelayanan informasi, seperti Yellow Pages Elektronik dan membuka video market. Apalagi pada tahun 1992, FCC memperbaharui aturannya sehingga perusahaan telepon diijinkan untuk bersaing dalam arena video. Sebenarnya gagasan mengenai layanan yang memberikan kendali bagi penonton dalam memilih tayangan yang mereka inginkan seperti VOD sudah ada sejak tahun 1970an, yaitu ketika TV kabel Qube diluncurkan di Colombus, Ohio. TV Qube membiarkan para pelangannnya menyocokkan layanan kabel sesuai dengan kebutuhan menontonnya.
Karakteristik unik dari revolusi sistem komunikasi seperti layanan VOD dan TV Qube adalah adanya kemampuan interaktif antara layanan TV dengan penonton. Revolusi yang terjadi ini berdasarkan konsep pengintegrasian antara entertainment dan informasi. Kemampuan interaktif antara layanan TV dan penonton ini sama dengan penggunaan keyboard dan mouse ketika kita menggunakan internet untuk mencari atau menerima informasi.

MEDIA TRANSMISI

Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :

  • Guided media (media terpandu)
  • Unguided media(media tidak terpandu).

A. Guided Media

Media transmisi yang terpandu maksudnya adalah media yang mampu mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.

Gambar 2.2 Struktur media terpandu

1. Twisted Pair

Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP.

Image CAotion

Image CAotion

Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:

  • Shielded Twisted-Pair (STP)
  • Unshielded Twisted-Pair (UTP)

a. Shielded Twisted -Pair (STP)

Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.

Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).

  • Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
  • Media dan ukuran konektor: medium
  • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

Gambar 2.3 Shielded Twisted Pair (STP)

b. Unshielded Twisted-Pair

Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:

  • Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
  • Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
  • Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
  • Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
  • Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.

Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.

  • Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: murah
  • Media dan ukuran: kecil
  • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.

Gambar 2.4 Unshielded Twisted Pair (UTP)

2. Coaxial

Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.

  • Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: murah
  • Media dan ukuran konektor: medium
  • Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial

Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.

Gambar 2.5 Kabel Coaxial

3. Fiber Optic

Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.

Beberapa keuntungan kabel fiber optic:

  • Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second
  • Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
  • Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.
  • Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.

Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.

Gambar 2.6 Fiber Optic

Tipe-tipe kabel fiber optic:

  • Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
  • Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
  • Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.

Kontruksi kabel fiber optic

  • Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.
  • Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.
  • Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
  • Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
  • Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.

Tabel 2. 1 Karakteristik titik-ke-titik media terpandu


Rentang frekuensi

Atenuasi khusus

Delay khusus

Jarak repeater

Twisted pair (dengan loading) 0 – 3,5 kHz 0,2 dB/km @ 1kHz 50 µs/Km 2 km
Twisted pair (kabel multipair) 0 – 1 MHz 3 dB/km @ 1kHz 5 µs/Km 2 km
Coaxial 0 – 500 MHz 7 dB/km @ 10kHz 4 µs/Km 1 – 9 km
Fiber Optic 180 – 370 THz 0,2 – 0,5 dB/km 5 µs/Km 40 km

Tabel 2. 2 Perbandingan jenis kabel

Karakteristik

Thinnet

Thicknet

Twisted Pair

Fiber Optic

Biaya/harga Lebih mahal dari twisted Lebih mahal dari thinnet Paling murah Paling mahal
Jangkauan 185 meter 500 meter 100 meter 2000 meter
Transmisi 10 Mbps 10 Mbps 1 Gbps > 1 Gbps
Fleksibilitas Cukup fleksibel Kurang fleksibel Paling fleksibel Tidak fleksibel
Kemudahan instalasi Mudah Mudah Sangat mudah Sulit
Resistensi terhadap inferensi Baik Baik Rentan Tidak terpengaruh